Rabu, 22 Januari 2014

Hilangnya Perawanku Oleh Pacarku Waktu SMA

Sekarang akan kuceritakan pengalaman sex-ku yang pertama. Saat dimana aku kehilangan keperawananku. Saat dimana rasa takut dikalahkan oleh nafsu dan libido yang memuncak.

Aku nge-sex pertama kali saat kelas 2 SMEA bersama pacarku watu itu. Bertempat di rumah pacarku sekitar jam 9 pagi saat bolos ekstrakulikuler. Ya dulu kelas 2 aku masuk sekolah siang jadi ekstrakulikulernya pagi hari. Aku udah sering bolos ekstrakulikuler dan biasanya saat bolos ini aku dan teman-teman se-gank habiskan untuk menonton bokep. Selain itu juga kadang aku bolos sama pacarku untuk melampiaskan nafsu walau hanya sebatas kissing, saling grepe dan petting.

Seperti biasa rumah pacarku kalau pagi sepi. Kedua orang tuanya kerja dan kakak adiknya sekolah semua. Praktis di rumah hanya ada pacarku sendiri. Sekitar jam 8 pagi aku sudah sampai di rumah pacarku. Waktu itu tidak ada niatan untuk melakukan sex. Seperti biasa sehabis sarapan dan mandi pagi kami pun ngobrol dan saling bermanja-manja sambil sesekali berciuman. Semua itu dilakukan di ruang tamu dan pintu terbuka lebar untuk menghindari kecurigaan tetangga. Namun entah mengapa hari itu nafsu kami benar tinggi. Setelah beberapa saat berciuman dan grepe-grepe pacarku bangkit dan menutup pintu dan mengajakku pindah ke ruang keluarga.







Kami duduk lesehan di ruang keluarga menonton tivi. Hanya memakai celana pendek saja pacarku duduk menyandar pada sofa dan aku dipeluknya dari belakang. Posisi ini benar-benar membuat kedua tangannya bergerak bebas meremasi kedua tetekku. Sambil berciuman tak sadar kancing seragam sekolahku sudah terbuka semua dan BH-ku sudah terangkat keatas hingga tetekku yang sudah keras terbuka. Tak lama seragam atas dan BH-ku pun sudah lepas. Dengan leluasa pacarku membelai, meremas, mecium, menjilat dan menghisap kedua tetekku secara bergantian. 

Setelah puas bermain dengan tetek tangan pacarku pun bergerak kebawah. Tangan kanannya menelusup dibalik rok sekolahku untuk membelai dan meremas memekku yang masih terbungkus celana dalam. Tangan kirinya masih meremas tetekku sedangkan bibir-nya melumat bibirku. Kurasakan nafasnya panas dan memburu. Aku pun demikian. Jantung kami berdegup kencang. Hingga pada akhirnya dia berbisik meminta ijin untuk melepas rok seragam dan celana dalamku. Aku hanya diam dan menatap nanar ke matanya sambil menikmati sensasi saat tangan kanannya bermain didalam celana dalamku. 

Rok seragam dan celana dalamku pun dilucutinya dan dia pun segera melepas celana pendek dan celana dalamnya hingga kami berdua polos. Bugil tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh. Itulah pertama kalinya kami saling melihat tubuh bugil. Kontol pacarku sudah berdiri tegang  tegak menantang. Ditidurkannya aku diatas karpet, dibukanya kakiku hingga ngangkang. Beberapa saat dia pandangi tubuh bugilku yang lagi ngangkang. Sambil menindih dia bisikkan rayuan dan pujian betapa sexy-nya tubuh polosku. Kembali dilumatnya bibirku sambil kedua tangannya meremas tetekku. Kurasakan batang kontol pacarku menyentuh memekku. Kurasakan pinggul pacarku bergerak-gerak saat dia berusaha memasukkan kontolnya kedalam memekku. Lama tak juga berhasil. Dia lalu bangkit dan tangan kanannya berusaha mengarahkan kontolnya ke memekku. Berkali-kali dia berhenti ketika aku bereaksi saat kontolnya berusaha menembus memekku. “Kenapa yang?” tanyanya. “Aku takut” jawabku. Dia hanya diam sambil memandangiku. Aku tahu dia pun bingung antara takut dan nafsu yang memuncak.

Akhirnya kami pun kembali berciuman sambil bergulingan diatas karpet. Tangannya meraba, meremas dan menggesek tetek dan memekku yang basah. Tanganku pun menggenggam dan mengocok pelan kontolnya yang tegang. Hingga beberapa saat dia pun kembali bangkit dan dikangkannya kakiku. Tangan kirinya membuka memekku dan tangan kanannya mengarahkan kontolnya ke memekku. Pelan-pelan setengah kepala kontolnya memasuki memekku. Aku tegang menahan nafas. Kedua tanganku kuat mencengkram bantal. Perlahan pacarku mendesakkan pinggulnya hingga kontolnya sedikit demi sedikit memasuki memekku. Hingga akhirnya aku memekik tertahan ketika ¾ kontolnya berhasil menembus memekku. Pacarku menghentikan desakan pinggulnya. Nafasnya memburu dan kurasakan jantungnya berdegup kencang. “Sakit sayang…?” tanyanya. Sambil memejamkan aku mengangguk. Kurasakan memekku perih dan ada sedikit cairan yang meleleh dari memekku. Pacarku menarik kontolnya sedikit. Ada darah dibatang kontolnya. Darah keperawananku. Dia lalu berbisik “keluar darah yang…” aku hanya terpejam merasakan sensasi di selangkanganku. Kurasakan air mataku meleleh mengetahui keperawananku sudah hilang. 

Dengan lembut dipagut dan dilumatnya bibirku sambil sesekali berbisik merayuku. Aku terbuai dan terlena. Kubalas ciumannya dan aku pun kembali melenguh saat tangannya meremas lembut kedua tetekku yang kembali mengeras. Kulebarkan lagi pahaku ketika kurasakan kontol pacarku kembali mendesak pelan memasuki memekku. Perih yang kurasakan berangsur-angsur hilang berganti dengan nikmat ketika batang kontol pacarku menggesek dinding memekku. Cairan yang keluar dari memekku pun semakin banyak hingga tak lama kemudian kurasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari dalam memekku. Rasa seperti iningin kencing.  Sambil menjambak rambut dan mendekap erat tubuh pacarku kurasakan nikmat yang teramat sangat saat kulepaskan sesuatu yang mendesak dari dalam memekku. Aku orgasme. Kurasakan aku melayang menikmati sensasi yang jauh lebih nikmat saat kami berdua petting.

Cairan orgasme yang keluar dari memekku membuat pergerakan keluar masuk kontol pacarku menjadi lebih leluasa. Dimaju mundurkannya pinggul pacarku hingga kontolnya keluar masuk dengan leluasa di dalam memekku. Lenguhan dan rintihan pelanku justru menambah daya rangsang hingga akhirnya kurasakan gerakan pinggul pacarku tak beraturan. Nafas dan detak jantungnya memburu hingga tak lama dengan terburu-buru dicabutnya kontolnya dari memekku dan keluarlah air mani kental dan hangat diatas perutku. Kulihat dia memejamkan mata menikmati orgasme dan kulihat pula bekas darah di batang kontolnya. Darah keperawananku. 

Dengan lembut dibersihkannya sperma diatas perutku dengan kaos singlet-nya. Setelah bersih dibimbingnya aku menuju ke kamar mandi. Sedikit perih di selangkangan membuat jalanku terlihat agak aneh. Setelah kubilas dan kubersihkan tubuhku aku pun kembali memakai pakainku dan jatuh tertidur di kamar pacarku saat dia berusaha membersihkan sisa noda darah keperawannku yang sempat menetes di karpet.

Buat aku dan pacarku itulah saat pertama kalinya merasakan sex. Dan kami pun sempat mengulanginya beberapa kali tiap ada kesempatan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar